--> Dunia Fantasi



Dufan atau Dunia Fantasi yang diresmikan pada 29 agustus 1985 merupakan tempat hiburan terbesar di Jakarta yang menarik. Dunia Fantasi yang biasa disingkat Dufan yang terletak di kawasan Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, menjadi tempat tujuan rekreasi bagi warga Jakarta maupun luar kota Jakarta, baik untuk keluarga, kaum muda maupun kakek-nenek :-p .

Jakarta boleh berbangga karena memiliki Dufan yang memiliki beraneka ragam permainan yang mirip dengan yang ada di negeri lain. Di kota yang tidak terlalu banyak memiliki tempat wisata, Dufan seolah telah menjawab kebutuhan untuk berekreasi buat kita-kita. Seperti umumnya masyarakat perkotaan yang sibuk, para keluarga umumnya memilih Dufan untuk berlibur karena letaknya yang dekat yaitu di dalam kawasan Ancol Taman Impian sehingga tidak perlu keluar kota. Biaya untuk berekreasi disni tidak terlalu besar bila dibandingkan wahana yang dapat dicoba. Selain itu, kawasan Ancol yang merupakan kawasan pantai yang ada di kota Jakarta dapat menjadi sarana mengenalkan alam untuk anak-anak.

Walaupun tempat ini sudah tidak asing bagi warga Jakarta, tetapi ada banyak hal yang membuat pengunjung tidak bosan untuk mengunjunginya lagi. Hal ini tidak mengherankan, karena tempat wisata yang berlogo primata bekantan ini memiliki keunggulan untuk menarik pengunjung.

Dunia Fantasi dibagi dalam beberapa kawasan dengan tema tersendiri dan ciri khas wilayah masing-masing. Pembagian kawasan ini ditujukan untuk membangkitkan imajinasi pengunjung, dimana mereka diharapkan merasakan sensasi berjalan jalan pada daerah Jakarta zaman dahulu, Eropa, Amerika, Indonesia, Asia,fantasi yunani,fantasi hikayat,balara,eropa dan istabon.

Bagi Anda yang membawa anak-anak dan ingin mencoba permainan yang santai, Istana Boneka menjadi wahana favorit dan sarana pendidikan untuk mereka. Ada ratusan boneka animatronik (robot) dari berbagai suku di Indonesia maupun di dunia dengan pakaian dan ciri khas masing-masing suku dan diiringi dengan lagu dari bahasa masing-masing etnik. Semua dapat dinikmati dengan menaiki perahu dan berada di dalam ruangan yang sejuk sembari mendengar lagu khas Istana Boneka dalam berbagai bahasa dan iringan lagu.

Kalo kamu ingin mencoba terbang, coba saja Gajah Bledug dan Burung Tempur yang dapat naik sampai ketinggian 15 meter sambil berputar-putar. Wahana lainnya adalah Turangga-rangga. Permainan ini merupakan komidi putar yang indah. Dengan menunggangi kuda yang naik turun, kamu pasti menyukainya. Ajak juga anak Anda untuk menyaksikan Balada Kera, sebuah pertunjukan operet yang dimainkan oleh robot-robot animatronik menyerupai kera akan memberikan kelucuan dan nilai moral untuk anak sambil memperkenalkan kepada mereka alunan lagu-lagu daerah di Nusantara.

Selanjutnya, wahana kincir raksasa Bianglala, dengan ketinggian 33 meter kamu bisa melihat seluruh wahana dan bangunan yang ada di sekitar Dunia Fantasi dan juga melihat sebagian Laut Jawa. Jika Anda menaiki wahana ini pada siang hari, Anda dapat melihat sampai kepulauan seribu di Laut Jawa. Sedangkan jika pada malam hari, Anda dapat menikmati keindahan kota Jakarta pada malam hari.




Selain atraksi permainan, kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan toko toko suvenir.
Luas Dunia Fantasi mencapai 9.5 hektar (perlu konfirmasi,kayanya lohh) dari rencana pembangunan 552 hektar kawasan hiburan terpadu Taman Impian Jaya Ancol.

sejarahnya :

"maaf postingan ini belum tersedia."

source :

kumpulan.info
wikipedia.org
google.com

--> Ancol Bay City




Ancol, huhh..udah kebayang pantai plus cewe eh maksudnya pemandangan yang berasa banget tentramin hati...
Semilir angin sepoi-sepoi mengelus rambut dan desir ombak yang dingin di kaki.
Jadi pengen kesana lagi sambil liat sunset.
Disini juga bukan cuma ada pantai and batu karang doang ko, masih banyak sarana rekreasi yang bisa kita nikmatin, contohnya :
- Atlantis
- Pasar Seni
- Sea World
- Gelanggang Samudra
- Dunia Fantasi
- Dan masih banyak yang lainnya.

Tiket masuk sih cuma 13.000, sisanya tergantung kamu mau kemana.
Kalo bawa motor tambah kocek 10.000 buat parkiran.



sejarahnya :

Sejak awal berdirinya di tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.



Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin meningkat di tahun 1992 status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992 sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.

Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan “go public” dan mengganti statusnya menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah “go public” ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih terkontrol, terukur, efisien dan efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi serta menciptakan sebuah Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan menjadikan perusahaan terus tumbuh dan berkembang secara sehat di masa depan.

PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk juga melakukan upaya repositioning dengan diluncurkannya logo Ancol yang baru pada 10 Juli 2005. Perubahan tersebut tidak semata mengganti logo perusahaan, tetapi juga untuk memacu semangat dan budaya perusahaan secara keseluruhan.

source :

ancol.com
google.com

--> Museum Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta)



Museum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2 Jakarta Barat atau lebih dikenal dengan sebutan daerah Kota Tua,dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.

Banyak loh yang kesini untuk narsis-narsisan, maklum view dengan background tempo doeloe masih sangat menarik untuk dikunjungi, sampe-sampe grup Band sekelas Andra n The Backbone pernah syuting video klip mereka disini. Ada juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak.

Bahkan kini juga diletakkan patung Dewa Hermes (menurut mitologi Yunani, merupakan dewa keberuntungan dan perlindungan bagi kaum pedagang) yang tadinya terletak di perempatan Harmoni,gak heran kalo pedagang didaerah ini lumayan beruntung, hehehe.

Kamu juga bisa nyewa sepeda ontel biar suasana tempo doeloe-nya lebih berasa, dulu sih sekitar 20.000 per jam.
Dan ada meriam Si Jagur yang dianggap mempunyai kekuatan magis dengan bentuknya yang rada nyeleneh. :-p

sejarahnya :

Gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota, yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn. Bangunan balaikota itu serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.

Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah. Arsitektur bangunannya bergaya abad ke-17 bergaya Barok klasik dengan tiga lantai dengan cat kuning tanah, kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna hijau tua.
Bagian atap utama memiliki penunjuk arah mata angin. Museum ini memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi. Pekarangan dengan susunan konblok, dan sebuah kolam dihiasi beberapa pohon tua.

Objek-objek yang dapat ditemui di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, yang merupakan perpaduan dari gaya Eropa, Republik Rakyat Cina, dan Indonesia.

Juga ada keramik, gerabah, dan batu prasasti. Koleksi-koleksi ini terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.

source :

wikipedia.org
google.com

--> Monumen Nasional


Nahh, ini dia yang jadi kebanggaan warga Jakarta sekaligus jadi icon kota Jakarta atau mungkin jadi icon Indonesia itu sendiri. Bahkan kata warga pendatang "Kalo ke Jakarta belum ke Monas sama aja Belum ke Jakarta". Selain tempatnya yang penuh dengan sejarah, suasana di Monas juga nyaman banget, yahh kecuali waktu-waktu libur coz pasti rame and kalo pagi orang-orang pada kesana buat lari pagi atau sekedar cuci mata.

Tapi kalo kamu pengen suasana yang lain bisa dateng pas malam hari, viewnya juga indah banget ngeliat cahaya lampu emas di ujung Monas.
Monas biasanya juga jadi titik rawan kemacetan, terutama pas malam tahun baru atau malam takbiran, tapi disanalah suasana yang lebih indah baru terlihat, nyala kembang api berwarna-warni menghiasi langit malam dengan monumen sebagai latarnya, uuuhhh indahh banget.




Sejarahnya :

Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada dekade 1961an. Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno, mulai dibangun Agustus 1959, dan diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.

Pembagunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang. Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia. Lapangan

Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 m. Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35kg. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi.

Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas. Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa.
Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).

Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning". Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer.

Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan atribut peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan menggunakan elevator.
Monumen dan museum ini dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.

Source :

wikipedia.org
google.com

--> Taman Mini Indonesia Indah



Taman Mini Indonesia Indah (TMII) itu suatu kawasan wisata budaya di Jakarta. Di tengah-tengah TMII ada sebuah danau yang menggambarkan kepulauan Indonesia yang besar dalam bentuk miniatur.
Main aja kesana buat mengetahui tentang keragaman budaya di Indonesia, tentang suku dan rumah adatnya, juga ada alat musik dan senjata tradisional daerah-daerah lain, sekitar 26 propinsi looh. Jangan cuma tau alat-alat band doank, mentang-mentang anak muda, hehehe..


Sarana rekreasi di TMII diantaranya :
* Istana Anak-anak Indonesia

* Kereta gantung

* Perahu Angsa Arsipel Indonesia

* Taman Among Putro

* Taman Ria Atmaja

* Taman Renang Ambar Tirta

* Teater IMAX Keong Emas

* Desa Wisata

* Teater Tanah Airku

* Snow Bay


Dan masih banyak lagi, kalo mao jelajahin satu-satu ga cukup seharian. Mendingan bawa tenda jadi basok bisa dilajutin jalan-jalannya tanpa beli tiket lagi, hohoho..(becanda bos, jangan di praktekin)

Sejarahnya :


Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar. Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 26 propinsi Indonesia.

Source :
wikipedia.org

google.com

--> Bundaran Hotel Indonesia


Bundaran Hotel Indonesia dengan Tugu Selamat Datangnya itu adalah satu dari sekian banyak Jakarta building icon. Bangunan monumental ini ada di pertemuan Jl. Tamrin dan Jl. Sudirman. Posisinya sendiri ada di sumbu axis utara – selatan yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok di utara dengan Kebayoran di sisi selatan. Bundaran HI sendiri merupakan taman air, tapi bukan buat berenang yahh.

Di tengah-tengah BHI yang memiliki diameter 100 meter terdapat patung sepasang pemuda – pemudi yang melambaikan bunga. Ini lah yang disebut Tugu Selamat Datang.
Suasana di sekitar BHI jangan kamu pikir nyaman untuk tempat wisata, jakarta macet bos..
Kami merekomendasikan BHI cuma untuk fotografi, dan disarankan sih datengnya malam hari, saat traffic udah rada lengang.

View dengan cahaya lampu yang redup seperti gambar diatas sangat mengandung nilai artistik yang tinggi, gak nyesel deh dateng malem-malem buat bernarsis ria disalah satu bangunan yang jadi icon Jakarta.


sejarahnya :

Ide bangunan ini dari Presiden Soekarno dan dikerjakan oleh pejabat Wakil Gubernur Jakarta saat itu, Henk Ngantung. Dengan setinggi 7 meter dan terbuat dari perunggu, patung tersebut berdiri di atas dua tiang beton setinggi 30 meter.


BHI ini bisa dikatakan merupakan satu kesatuan dari Hotel bintang 5 tertua di Asia Tenggara, Hotel Indonesia (sejak 20 Mei 2009 bernama Hotel Indonesia-Kempinski). Hotel yang dianggap proyek mercusuar Presiden Soekarno ini dibangun dalam rangka pergelaran besar Asian Games IV 1962. Dalam pembangunannya Presiden Soekarno mengobarkan slogan ” A Dramatic Symbol for Free Nation Working Together". Arsitek dari bangunan ini adalah Abel Sorensen dan istrinya Wendy Sorensen yang berkebangsaan Amerika.

source :

wikipedia.org
google.com
flicker.com
wordpress.com

--> Taman Margasatwa Ragunan



Sejak kelahirannya, Taman Margasatwa Ragunan disiapkan jadi salah satu pilihan tempat rekreasi yang khas di ibukota Jakarta. Kunjungan kamu mempunyai arti sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian terhadap satwa.


Sebagai sebuah kebun binatang moderen, optimalisasi fungsi dan peran rekreasi Taman Margasatwa mendukung upaya-upaya konservasi, riset dan edukasi. Dengan koleksi yang mencapai lebih dari 3000 ekor dan mencakup hampir semua jenis satwa yang ada di Indonesia, Taman Margasatwa Ragunan menjadi wahana penyelamatan satwa dan jendela untuk memandang negeri kita loh.

Kalo mau ke Ragunan ada tiga pintu gerbang.
Pintu gerbang Utara - daerah Tanah Abang, Kopaja P19 dan S602 dari arah Kebayoran (Blok M), S77 dan P19. Dari arah Kampung Melayu S68 dari arah Pasar Minggu S68 dan S15A.
Pintu Gerbang Barat - Dari arah Cilandak S612 dari Pondok Labu, Lebak Bulus S02, dari Ciganjur M20, dari Cipedak S12, dari Cinere KWK 61,
dan Pintu Gerbang Timur - dari arak Depok, Lenteng Agung dan Jati Padang M17.



Disana kita bisa coba naik ke beberapa satwa yang jinak seperti gajah, unta dan kuda. Ya iyalah kalo naikin harimau yang ada kamu malah jadi makan siangnya.
Ada juga sarana rekreasi yang gak kalah seru guys, seperti :
Kereta Keliling
Pentas Satwa
Taman Satwa Anak
Terowongan Orang Utan
Jembatan Pohon, dan yang pastinya ada
Museum.

Tarifnya juga lumayan lahh, mulai 1500 sampai 10.000.
Cheap huh?
Tunggu apa lagi? buruan kesana. See you there.

sejarahnya :

Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tahun 1864 di Batavia (kini Jakarta) dengan nama "Platen en Diertuin". Taman Margasatwa ini pertama-tama dikelola oleh perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia. Taman Margasatwa ini berdiri diatas lahan tahan seluas 10 ha di cikini yang dihibahkan oleh Raden Saleh, pelukis ternama Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1949 namanya diubah menjadi Kebun Binatang Cikini. Dengan perkembangan Jakarta, Cikini menjadi tidak cocok lagi untuk peragaan satwa. Pada tahun 1964, Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 ha di Ragunan, Pasar Minggu.

Kebun binatang Ragunan dibuka secara resmi pada 22 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta dengan nama Taman Margasatwa Ragunan.

source :

jakartazoo.org
wikipedia.org
google.com